Sabtu, 15 September 2012

Melukis Cinta


Bak mengukir mimpi di kanvas Langit
Kuukir kau dalam ingatanku
Tak sesentipun dari detail tubuhku terlewatkan
Mulai dari matamu yang sayu,
Bibirmu yang laksana lautan madu
Lentik jemari indahmu seumpama dawai-dawai biola
Atau ranum tubuhmu yang merebak mawar

Kita pernah berpaut satu sama lain
Pada suatu masa yang hanya ada aku dan k au
Kitapun pernah menghunuskan layar berbiduk
Berlayar melintasi samudera asmara beriak-riak ombak
Hingga berhenti pada satu dermaga yang tak seorangpun tahu

Akhirnya, pesona itu runtuh tak ubahnya pilar-pilar kokoh Yunani
Merebak lara berarak-arak menyelimuti ruang di hati
Kini nampan tak lagi berisi seperti sediakala
Menyisahkan puing-puing cerita semalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar