Kamis, 10 Mei 2012
Rinduku Dalam Bahasa Malam
Saat mendung tak kunjung pergi dari singgasana langit
Ketika malam tak henti menikamkan kedinginan pada jiwa-jiwa manusia
Maka ketahuilah, saat itu aku sedang merinduimu.
Dalam kegelisahan itu,
Izinkan aku meniupkan setiap kegundahan yang mengalir dari relung hatiku.
Bukan tawa rembulan dan bisikan malam yang mengusik tidurku
Melainkan wajah sedih langit yang tak beranjak dari bayang mataku, dan
Kurasakan hujan mulai menceritakan kisahnya pada ranting dan dahan pohon.
Kini dingin mulai mencekammu,
Mungkin menyudutkanmu saat jarak berada di antara kau dan aku.
Kan kupinta seribu Malaikat menjaga tidur indahmu
Menaungimu di bawah sayap-sayapnya yang hangat
Agar kau tak merasa sendiri dalam dinginnya malam
Hingga fajar mulai menjilati bumi dan seisinya,
Dan saat sepasang bola matamu melihat keindahan embun pagi,
Maka sampai saat itu aku masih tetap mencintaimu
Dan takkan pernah letih merindukanmu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar